“600 riyal untuk dam haji tamattu', 700 riyal untuk berqurban untuk seekor, kebetulan aku sama istriku berkurban kemarin,” ucap dia.
Bahkan jemaah lainnya dari Pati, Jawa Tengah bernama Aslam mengaku uang sakunya masih sisa dimanfaatkan untuk keperluan bayar dam dan berqurban.
“Aku bayar kurban limangatus (500-red), wedus limangatus, bayar dam wolongatus. Jadi iseh sisa rongatus,” tutur dia dalam bahasa Jawa.
Berbeda dengan, Muhammad Julung Prastiono jemaah asal Tulungagung Jawa Timur menyampaikan uang saku yang dia terima mayoritas dihabiskan buat wisata kuliner, atau mencicipi berbagai makanan berbeda selama di Arab Saudi.
"Soal uang saku, namanya kita senang kuliner, jadi uangnya dipakai buat beli kuliner macam-macam. Kalau makan kebulinya seminggu sekali, cukup lah. Sebab kalau setiap hari pagi dan sore, kurang (uangnya)," tutur Julung sambil tertawa.
Dirinya pun turut menyebutkan bahwa pelayanan, fasilitas dan konsumsi yang disediakan panitia haji dalam ibadah haji tahun 1443H/2022 kepada jamaah melimpah dan lebih dari cukup.
"Dari penyambutan di bandara, di hotel, makanan. Semuanya top markotop. Saya berharap meski tahun depan mungkin kuota ditambah, layanan kalau bisa bertahan seperti ini atau lebih baik," tutup Julung.