Selain itu, lanjut Ridwan, pemanfaatan NIK dan e-KTP dinilai dapat memancing peningkatan partisipasi anggota IA ITB dalam pemilihan ketua umum menjadi dua kali lipat atau lebih. Pasalnya, proses verifikasi menjadi lebih cepat dan lebih efisien.
“Kerja sama ini juga membuat kami menjadi ikatan alumni pertama di Indonesia yang memanfaatkan data kependudukan. Ini akan kami laporkan juga kepada pimpinan ITB untuk mungkin ditindak lanjuti kepada mahasiswa, karena mahasiswa yang perlu didata itu banyak sekali termasuk untuk program beasiswa dan sebagainya,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi itikad IA ITB dalam memanfaatkan data kependudukan.
“Saya mengapresiasi langkah yang diambil IA ITB dalam melakukan kerja sama pemanfaatan NIK dan e-KTP ini. Ini akan mendorong ikatan-ikatan alumni lainnya, atau bahkan lembaga pendidikan secara lebih luas untuk mau menggunakan data kependudukan,” ujar Zudan.