Marak Demo Tolak Omnibus Law, Ini Kata Gubernur Lemhannas

Rakhmatulloh
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Letjen (Purn) Agus Widjojo (Foto: iNews/Felldy)

"Nah kalau saya bicara ketahanan nasional, maka sebetulnya kalau kita mengklaim di dalam sebuah demokrasi bisa saja kita boleh beda pendapat, tetapi perbedaan pendapat itu akan dicarikan jalan keluar, perbedaan apalagi itu (perbedaan) politik," ujarnya.

Untuk itu, perbedaan pendapat menurutnya, kembali kepada konsensus berbangsa dan bernegara. Sebaliknya, jika perbedaan pendapat itu direfleksikan dengan cara-cara yang keluar dari konsensus bersama, maka hal tersebut dapat dicurigai sebagai niat yang tidak baik dalam tujun berbangsa dan bernegara.

"Dan saya melihat perbedaan-perbedaan itu satu tanda suksesnya usaha bangsa ini. Ingat demokrasi itu bukan hanya sekadar tentang hak, tetapi kewajiban kita untuk patuh kepada ketentuan-ketentuan yang mengikat bagi semua warga negara, yang saya maksudkan konsensus dasar kebangsaan tersebut," katanya.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

3 Calon Maju Jadi Caketum IKAL Lemhannas, Salah satunya Dudung Abdurachman

Nasional
4 bulan lalu

Retreat Kadin, Gubernur Lemhannas Sebut Dunia Usaha Harus Perkuat Kekuatan Domestik

Nasional
5 bulan lalu

Heboh Gibran Sebut Parfum Louis Vuitton hingga Gucci Pakai Kemenyan

Nasional
7 bulan lalu

Lemhannas Singgung Dedi Mulyadi: Pendidikan Militer Bukan untuk Anak-anak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal