JAKARTA, iNews.id – Pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno berencana memindahkan posko pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah (Jateng). Cawapres nomor urut 01 Kiai Ma’ruf Amin menanggapi santai wacana Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu. Menurut Ma’ruf, strategi baru pasangan nomor urut 02 itu tidak akan mengubah kekuatan suara Joko Widodo (Jokowi) di Jawa Tengah.
“Kalau Jawa Tengah justru suara Pak Jokowi itu sudah sejak 2014 pendukungnya besar sekali. Apalagi sekarang tambah NU (Nahdlatul Ulama), tambah Golkarnya. Saya pikir PDIP itu kekuatan utamanya di Jateng, saya pikir enggak akan mengubah,” kata Ma'ruf di kediamannya Jalan Situbondo nomor 12, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Selain PDIP, Golkar, dan pendukung Jokowi, Ma’ruf mengatakan, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga memiliki basis massa besar di Jawa Tengah. Artinya, wacana pasangan Prabowo-Sandi itu tidak akan mempengaruhi suara Jokowi di Jawa Tengah.
“PKB juga kan lumayan di sana, PPP lumayan. PPP, PKB, Golkar apalagi PDIP ditambah lagi NU. Jawa Tengah menurut saya justru kekuatan Pak Jokowi ada di Jateng utamanya,” ucap dia.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai, upaya BPN Prabowo-Sandi memusatkan kekuatan di Jateng memang ingin mengubah peta suara di provinsi yang beribukota Semarang tersebut. Namun, hal itu dinilai tidak akan mempengaruhi secara signifikan. Terlebih apabila berkaca pada Pilkada Jateng 2018 yang memenangkan kader PDIP Ganjar Pranowo.