JAKARTA, iNews.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan lima kategori penganut paham radikal dan pelaku teror yang dapat diidentifikasi untuk menemukan cara tepat dalam menanggulangi aksi radikal terorisme. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis kelompok penganut paham radikal dan pelaku teror tersebut, dia berharap upaya memutus proses transfer berpikir radikal dari pengirim pesan ke penerima pesan dapat dilakukan secara tepat sasaran.
“Upaya menangkal radikalisme harus dimulai dari menangkal cara berpikir radikal dan memutus proses transfer cara berpikir radikal tersebut dari satu orang kepada orang lain. BNPT telah menyiapkan framework-nya penanganan radikalisme dan terorisme yang dibagi dalam lima kelompok,” ujar Ma’ruf dalam kuliah umum di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (19/2/2020).
Wapres menyebutkan, kelima kategori kelompok penganut paham radikal yaitu indifference, latent, expressive, involvement group, dan action group. Kelompok indifference adalah kelompok yang tidak memiliki paham radikal, namun terpapar melalui narasi-narasi radikal dari berbagai media. “Kelompok ini tidak bisa kita identifikasi,” ucapnya.
Kedua, kelompok latent adalah kelompok yang secara senyap sepakat dengan paham radikal, namun tidak mengekspresikannya dalam sebuah aksi. Sama dengan indifference, kata Ma’ruf, kelompok latent juga tidak bisa diidentifikasi sehingga penanganannya dilakukan dengan meningkatkan imunitas dan memperbanyak narasi positif agar tidak mudah menerima pikiran-pikiran radikal terorisme.
Ketiga, kelompok ekspresif adalah mereka yang menyepakati paham radikal dan mendukung tindakan teror dalam ruang publik, seperti di media sosial. “Kelompok ini dapat dimonitor dan diidentifikasi sehingga seharusnya kita dapat melakukan pendekatan yang humanis kepada kelompok ini agar tidak semakin jauh dalam pikiran radikal,” ujar Ma’ruf.