Siti tak sendirian, ibu-ibu lain di desa Tanjunganom itu juga mengatakan hal yang sama. Mereka sangat senang didatangi Ganjar dan tak rela Ganjar cepat pergi dari desanya.
"Kapan lagi bisa masak buat Pak Ganjar, jadi ini rame-rame masak biar Pak Ganjar mau sarapan bareng. Kan jadinya bisa lebih lama di sini," kata Ida.
Makanan yang dibawa warga itu beraneka ragam. Ada lele mangut, mie goreng, gudangan, acar, tempe goreng dan aneka lauk khas desa lainnya. Semua makanan disajikan di atas daun jati dan daun pisang, dihidangkan di atas tikar dengan cara lesehan.
"Iya, harusnya saya jam 06.00 ke pendopo Kabupaten Pati, karena di sana sudah ditunggu untuk acara, tapi ini warga minta sarapan bareng sambil ngobrol. Saya senang, karena biasanya kalau dengan ngobrol santai seperti ini, semua uneg-uneg masyarakat bisa keluar semua. Kita coba dengarkan dan carikan solusi," kata Ganjar.