JAKARTA, iNews.id – Massa aksi demonstrasi terus bertahan di sekitar Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Meski letusan petasan dan tembakan gas air mata berangsur susut, namun situasi masih menegangkan.
Polisi yang berhasil mendesak mundur massa dari depan kantor Bawaslu hingga ke perempatan Jalan H Agus Salim (Sabang) terus bersiaga. Sementara ratusan orang peserta aksi demo mundur ke Jalan Wahid Hasyim hingga ke perempatan Jalan Cemara.
Pantauan pada Rabu (23/5/2019) pagi, sebagian orang memilih duduk-duduk di sekitar jalan itu. Mereka membakar ranting pohon di tengah jalan. Batu-batu seukuran kepalan tangan berserakan, diduga akan digunakan untuk melempari petugas. Akses menuju Jalan Cemara dan sekitarnya ditutup.
Sebelumnya sekitar pukul 03.00 WIB, massa berteriak memberikan kode waktu sahur. “Sahur….sahur..,” teriak sejumah orang yang berada di depan Hotel Akmani.
Situasi perlahan mereda. Kesempatan ini digunakan dua anggota Marinir TNI AL untuk bernegosiasi dengan massa. Dua anggota Marinir maju ke kerumunan massa. Mereka tidak bersenjata apa pun, termasuk membawa tamen atau pentungan.
Hasil komunikasi itu, massa menghentikan serangan ke polisi. Di sisi lain, aparat keamanan juga tidak memuntahkan tembakan gas air mata. Kendati mereda, situasi tetap menegangkan. Pasukan Brimob bersiaga penuh di perempatan Jalan Wahid Hasyim-Sabang.