Mayoritas Daerah Pilih Naikkan PBB-P2 Imbas PAD Masih Rendah

Achmad Al Fiqri
Wamendagri Bima Arya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR, Senin (25/8/2025). (Foto: Tangkapan Layar)

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan, mayoritas Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sejumlah wilayah masih rendah. Hal ini membuat kepala daerah masih mengandalkan kenaikan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) untuk menggenjot PAD.

Hal tersebut disampaikan Bima Arya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR, Senin (25/8/2025). Mulanya, Bima membeberkan, hanya ada 26 dari 548 daerah dengan kapasitas fiskal yang kuat.

"Berarti daerah-daerah ini mampu membiayai sebagian besar kebutuhan belanja dari pendapatan asli daerah tanpa tergantung besar terhadap transfer dari pemerintah pusat," ujar Bima. 

Sementara itu, lanjut dia, terdapat 27 daerah atau 4,95 persen dari jumlah daerah di Indonesia termasuk kategori kapasitas fiskalnya sedang. 

"Selebihnya 493 daerah atau 90,29 persen tergolong dalam kategori kapasitas fiskal lemah, yakni sangat tergantung pada dana transfer pusat," ucapnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Jabar
3 bulan lalu

Gerakan Rakyat Cirebon Batal Gelar Aksi 11 September Tolak Kenaikan PBB, Ada Apa?

Nasional
3 bulan lalu

Duh! 104 Daerah Tercatat Naikkan PBB, Ada yang di Atas 100%

Nasional
2 hari lalu

Kemenkeu Masih Kaji Kenaikan Gaji PNS di 2026

Nasional
20 hari lalu

Buntut Kasus Jet Pribadi, Anggaran KPU bakal Dipelototi Komisi II DPR

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal