Mayoritas Daerah Pilih Naikkan PBB-P2 Imbas PAD Masih Rendah

Achmad Al Fiqri
Wamendagri Bima Arya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR, Senin (25/8/2025). (Foto: Tangkapan Layar)

Sementara itu untuk tingkat provinsi, Bima menyebut, hanya ada 11 dari 38 provinsi yang kondisi fiskalnya kuat. Sementara itu, 12 provinsi fiskalnya sedang dan 15 provinsi lainnya lemah.

"Di tingkat kabupaten, dari 415 hanya 4 persen yang memiliki kapasitas fiskal kuat, 4 kabupaten berada dalam kategori sedang dan mayoritas atau sebagian besar yakni 407 kabupaten tergolong lemah," katanya.

Menurutnya, fakta ini menunjukkan otonomi fiskal di Indonesia masih menghadapi tantangan serius. Bima menyebut, ketergantungan tinggi daerah pada transfer pusat berpotensi melemahkan kemandirian untuk mengelola pelayanan publik.

"Pemerintah pusat dan daerah perlu merumuskan strategi PAD yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Harga ketimpangan fiskal dapat dikurangi serta memperkuat kualitas tata kelola keuangan daerah," ujarnya.

"Namun selama ini, salah satu kebijakan yang sering ditempuh pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD adalah melalui kenaikan PBB-P2. Akhirnya, kebijakan tersebut seringkali menimbulkan resistensi sosial karena langsung membebani masyarakat," tuturnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Jabar
3 bulan lalu

Gerakan Rakyat Cirebon Batal Gelar Aksi 11 September Tolak Kenaikan PBB, Ada Apa?

Nasional
3 bulan lalu

Duh! 104 Daerah Tercatat Naikkan PBB, Ada yang di Atas 100%

Nasional
2 hari lalu

Kemenkeu Masih Kaji Kenaikan Gaji PNS di 2026

Nasional
20 hari lalu

Buntut Kasus Jet Pribadi, Anggaran KPU bakal Dipelototi Komisi II DPR

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal