"Jalan ini akan mempertemukan mu dengan pemimpin dan rakyat kedua negara, yang sama-sama berjuang untuk perdamaian dan kedaulatan Korea. Dan memang itulah yang terjadi hingga saat sekarang," kata Megawati mengenang pesan Soekarno.
Saat dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia, Megawati bertemu pemimpin Korsel saat itu, Presiden Kim Dae Jung yang secara tidak resmi meminta Megawati untuk menjadi special envoy Korea Selatan untuk Korea Utara. Di Korea Utara saat itu dipimpin Kim Jong-il.
Pada masa itu, kata Megawati, dirinya sering datang ke kedua negara, baik ke Korea Selatan maupun ke Korea Utara. "Kepada Yang Mulia Kim Jong-il, saya berusaha meyakinkan beliau bahwa sudah tiba waktunya untuk berusaha menyatukan dua Korea menjadi Korea," ucap Megawati.
Seingat Megawati, Kim Dae-jung saat itu sudah mendatangi Korea Utara. Sedangkan Kim Jong-il, hingga akhir hayatnya sama sekali belum menginjakkan kaki di Korea Selatan. Namun dia menyayangkan saat itu ada jeda yang cukup lama, beberapa pergantian kepemimpinan terjadi.
"Dan baru setelah Yang Mulia Presiden Moon Jae-in, hubungan ini terbentuk kembali. Maksud saya menceritakan sepenggal sejarah yang cukup rumit ini adalah; sampai kapan kedua negara ini akhirnya terwujud menjadi sebuah negara Korea yang bersatu?" tutur Ketua Umum PDI Perjuangan itu.