JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyayangkan pencuriaan 40 unit laptop di MTS al-Falah, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (9/4/2018). Kasus serupa terjadi di Purworejo, Jawa Tengah.
Muhajir mendoakan agar para pencuri peralatan ujian nasional (UN) termasuk para hacker yang kerap mengacaukan UN agar dikutuk tujuh turunan. “Saya sangat menyesalkan. Saya kira, saya bilang pokoknya pencuri yang memanfaatkan ujian nasional yang menghambat itu termasuk hacker itu dikutuk tujuh turunan,” kata Muhajir di Istana Wapres, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).
Mendikbud mengakui, pihaknya sebenarnya sudah melibatkan aparat keamanan untuk pengamanan UN. Namun, kejadian yang tak diinginkan itu masih saja terjadi. Karenanya, dia meminta seluruh sekolah meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga keamanan lingkungan sekolah terutama menjelang pelaksanaan ujian nasional.
“Mestinya masing-masing sekolah harus tahu diri untuk bisa mengamankan dengan baik. Dia harus menyadari ketika akan ada ujian nasional, ketika alat-alat itu digelar, akan banyak mengundang syahwat pencuri,” katanya.
Meski begitu, dia mengakui, kasus pencurian laptop atau komputer yang digunakan para peserta UN tidak banyak. Itu terjadi karena keteledoran pihak sekolah. “Karena itu, saya kira tidak perlu ada kebijakan khusus dari pusat. Saya meminta waspada aja lah untuk masing-masing sekolah,” katanya.
Diketahui, sebelumnya 40 unit laptop yang tersimpan di Madrasah Tsanawiyah (MTS) al-Falah, Penjaringan, Jakarta Utara, hilang. Padahal laptop-laptop tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang digelar di sekolah tersebut. Meski begitu, UNBK MTS al-Falah tetap berjalan lancar. Kanwil Kementerian Agama Jakarta Utara memberikan bantuan berupa laptop agar para siswa dapat mengikuti UNBK.
Nasib sama dialami SMA Muhamadiyah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. komputer yang akan dipakai untuk UNBK digasak kawanan pencuri. Akibatnya, ratusan siswa mengikuti UNBK di sekolah lain. Kasus pencurian komputer ini baru diketahui pihak sekolah pada Selasa (10/4/2018) pagi. Saat penjaga sekolah membuka pintu gerbang sekolah, ruang laboratoirum sudah dalam kondisi trebuka. Saat dicek beberapa komputer sudah raib.