MARTAPURA, iNews.id – Kalimantan Selatan (Kalsel) dikenal dengan banyaknya aliran sungai. Keberadaannya pun dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai pusat aktivitas sehari-hari dan terbentuklah permukiman di bantaran sungai di Kalsel.
Salah satunya di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Desa ini dikenal dunia dengan keberadaan pasar terapung yang menjadi ikon pariwisata Kalsel. Baik pedagang maupun pembeli, melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan perahu.
Staf Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel Ratih Ayu mengatakan masyarakat di sekitar Sungai Martapura di Desa Lok Baintan, juga masih sangat tradisional. Kendati di tengah gencarnya arus modernisasi, masyarakat di desa ini masih mempertahankan nilai-nilai warisan mereka, termasuk dalam mata pencaharian.
“Misalnya warga yang bekerja sebagai nelayan. Hasil tangkapan ikan sungai langsung dijual ke pembeli yang berkunjung ke Pasar Terapung Lok Baintan,” kata Ratih di Banjarmasin.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat yang bermukim di bantaran sungai berasal dari kalangan menengah ke bawah. Karena masih menganut nilai-nilai tradisional inilah, masyarakat Desa Lok Baintan sangat asing dengan hal-hal baru, termasuk menu berbuka puasa atau menu iftar yang dibagikan kepada masyarakat, yang menjadi kegiatan rutin selama bulan Suci Ramadan setiap tahunnya.