Bahkan, saat merayakan hari besar agama, mereka saling membantu dalam pelaksanaannya tanpa memandang perbedaan keyakinan. Di wilayah tempat tinggal mereka terdapat 5 masjid, 2 mushola, dan 4 gereja.
Dalam bidang pendidikan, sebagian besar suku Kokoda memiliki keterbatasan, banyak yang tidak menyelesaikan pendidikan menengah atas. Mereka yang mencapai tingkat perguruan tinggi (S1) biasanya berasal dari kalangan pemuka agama.
Meskipun demikian, ada juga beberapa anggota masyarakat yang menyadari pentingnya pendidikan, terutama dalam konteks Islam, yang membangun yayasan pendidikan berbasis pesantren untuk generasi muda.
Organisasi Muhammadiyah turut serta dalam memberdayakan masyarakat suku Kokoda dengan mengajarkan keterampilan bertani, beternak, dan menjadi nelayan.
Kampung Warmon Kokoda di Kota Sorong dikenal sebagai "Kampung Muhammadiyah" karena organisasi ini membawa kemajuan ke wilayah tersebut.