SLEMAN, iNews.id - Prestasi luar biasa datang dari Pondok Pesantren Bidayatussalikin, Turgo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 21 mantan pecandu hafal Alquran 30 juz setelah menjalani rehabilitasi di pondok tersebut.
Para santri merupakan eks pengguna narkoba yang kini bertransformasi menjadi penghafal Alquran. Pendekatan agama menjadi kunci utama perubahan mereka.
Ponpes Bidayatussalikin tidak seperti pusat rehabilitasi narkoba pada umumnya. Pendalaman agama, terutama hafalan Alquran menjadi metode utama dalam proses penyembuhan.
“Ini sangat membanggakan karena ada yang sudah hafal sampai 30 juz,” ujar Pengasuh Ponpes KH Abdullah Deny Setiawan dalam Khotmil Quran ketiga yang digelar Kamis (17/8/2025).
Dari total sekitar 110 santri yang menjalani rehabilitasi, 21 orang sudah hafal Alquran. Beberapa bahkan menghafal hingga 30 juz meski sempat mengalami kondisi parah saat datang.
KH Deny menyebut keberhasilan ini berkat pendekatan hati yang dijalankan bersama tim. Dia menegaskan sentuhan spiritual mampu membangkitkan kesadaran dan semangat baru bagi para santri.
“Ada yang sudah kondisinya berat, tetapi dengan pendekatan yang menyentuh hati banyak yang bangkit. Kami sadarkan mereka dengan hati,” katanya.
Ponpes ini juga bekerja sama dengan BNN, kepolisian dan TNI dalam menangani rehabilitasi serta pendidikan formal hingga perguruan tinggi.
Tak hanya hafal secara tekstual, para santri juga diajarkan untuk memahami dan menghayati isi Alquran sebagai pedoman hidup. Hal ini menjadi bagian dari program pembinaan karakter yang menyeluruh.