Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu memaparkan sejumlah program kerja pertahanan sejak 2014, salah satunya program bela negara. Hanya saja, dia menceritakan, program itu sempat mendapat sorotan ketika pertama kali diketahui publik.
Padahal, menurut Ryamizard, program tersebut sifatnya wajib dilakukan. "Karena masalah bela negara itu sangat penting, karena pada awal akhir 2014 saya mulai menyuarakan bela negara. Orang ribut. Ada kontra dan ada yang tidak kontra, enggak apa-apa," ujarnya.
Tak hanya program bela negara, dia juga meminta Prabowo Subianto memperhatikan ISIS dan khilafah demi mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. "Khilafah tuh, ISIS. Harus diancurin," kata Ryamizard.