JAKARTA, iNews.id – Peristiwa pengeroyokan anggota TNI oleh sejumlah tukang parkir di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, berujung pada aksi pembakaran dan perusakan terhadap Mapolsek Ciracas oleh sekelompok orang. Insiden pengeroyokan aparat negara oleh gerombolan preman itu pun lantas mendapat respons dari Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.
Menurut Ryamizard, tentara yang menjadi korban pengeroyokan itu sebenarnya sudah mengalah walaupun kepalanya tersenggol setang motor oleh si tukang parkir. Saat sang tentara menegurnya, tukang parkir itu bukan meminta maaf, melainkan malah emosi dan bertindak arogan hingga melakukan pengeroyokan bersama teman-temannya yang lin sesama tukang parkir.
“Saya lihat tentaranya sudah ngalah, menghormati, kepalanya kesenggol. Dia (tentara itu) negur malah premannya marah-marah,” kata Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Minggu (16/12/2018).
Karena itu, dia menegaskan, siapa pun yang berani melawan aparat negara harus mendapat hukuman berat, tak terkecuali gerombolan tukang parkir tersebut.
“Melawan aparat itu ada hukumannya, enggak boleh seenaknya. Kalau dia sudah berani melawan polisi, berani melawan tentara, apalagi orang-orang kecil, dipites sekali sama dia. Itu enggak boleh terjadi. Harus hukumannya berat,” ujarnya.