Tak hanya pada level domestik, Menko AHY juga menekankan pentingnya memperkuat kemitraan global. Menurutnya, skala tantangan perubahan iklim tidak bisa hanya dihadapi oleh pendanaan publik semata. Dia mencontohkan berbagai inisiatif kolaboratif yang telah berjalan bersama Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) untuk mendukung berbagai inisiatif perumahan di Indonesia.
Menko AHY juga mengundang New Development Bank (NDB) untuk turut berkontribusi dalam pembiayaan, pertukaran pengalaman, dan pembentukan standar pembangunan perkotaan yang tangguh di negara-negara BRICS dan mitranya.
"Kita memiliki peluang untuk menyelaraskan kerangka subsidi, berbagi perangkat teknologi, dan menetapkan standar bersama yang mencerminkan komitmen kita terhadap Perjanjian Paris, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta Agenda Perkotaan Baru (New Urban Agenda)" kata Menko AHY.
Menko AHY di akhir pernyatannya menekankan, perumahan harus diposisikan bukan hanya sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai fondasi bagi pertumbuhan inklusif dan ketahanan kota di masa depan.
"Indonesia siap bekerja bersama mitra BRICS untuk memperluas praktik terbaik, bertukar alat kebijakan yang praktis, dan memberikan teladan dalam membangun kota-kota yang tidak meninggalkan siapa pun," katanya.