Muhadjir menjelaskan, sebagian besar upaya untuk mengubah perilaku itu sebenarnya tidak berada di dalam mata pelajaran. Perubahan perilaku menurutnya bisa lewat pembentukan sikap atau kepribadian karakter.
"Termasuk sikap positif terhadap risiko bencana, artinya mereka jadi siaga bencana, menjadi melihat bencana bukan sebagai musibah tapi sebagai suatu yang harus dihadapi dengan dengan cara-cara yang lebih profesional, yang lebih teratur, terukur. Itu juga bagian dari kurikulum," kata Muhadjir.
Menurut dia, upaya untuk memasukkan kebencanaan ke dalam kurikulum sekolah sudah dirintis sejak era Doni Monardo sebagai Kepala BNPB. Namun, Muhadjir melihat tindaklanjutnya sampai saat ini belum optimal.