MALANG, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) harus dikelola dengan bijak. Tanpa pengawasan dan pemahaman yang tepat, AI dapat berdampak negatif terhadap pendidikan dan generasi muda.
"Sekarang teknologi sudah makin mudah, membuat fake news, membuat hoaks, bahkan dalam bentuk video. Kita harus siap mengantisipasi dampaknya," ujar Pratikno saat kunjungan kerja dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional di Kota Malang, Selasa (15/7/2025).
Pratikno menyoroti semakin mudahnya akses ke AI membuat sebagian mahasiswa dan pelajar malas membaca dan berpikir kritis. Dia menyebut ada kecenderungan pelajar langsung mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas tanpa proses belajar.
“Mahasiswa tidak belajar, tapi langsung minta tolong AI. Ini implikasi negatif yang harus kita kawal,” katanya.
Untuk itu, Pratikno mendorong lembaga pendidikan di Indonesia agar menggunakan teknologi secara cerdas dan proporsional, bukan menggantikan proses belajar, tetapi memperkaya dan memperluas wawasan.
Menurut Pratikno, AI seharusnya bisa menjadi alat pemberdayaan masyarakat dan penguat literasi, bukan malah memperlebar ketimpangan sosial. Maka, pemanfaatannya di sektor pendidikan dan masyarakat harus disesuaikan dengan nilai-nilai positif dan prinsip kesetaraan.