Penyelidik kebakaran mengatakan badan pesawat hancur berkeping-keping akibat ledakan sehingga tidak dapat dikenali.
Pilot pesawat Jeju Air diketahui sempat mengirim sinyal mayday sebelum jatuh dan terbakar. Departemen Transportasi Korsel menjelaskan, peringatan dikirim karena pesawat terkena bird strike atau gangguan serangan burung sebelum pesawat Jeju Air kecelakaan.
Kemudian, dua menit kemudian pilot mengirim sinyal mayday dan komando lalu lintas udara memberikan izin bagi pesawat untuk mendarat dari arah yang berlawanan.