Selain itu, peluang ekonomi kreatif yang dilakukan para santri sangat terbuka lebar. Hal itu bisa membuka peluang usaha maupun lapangan kerja.
"Saya melihat perbedaan di sini pendekatannya ini ada kualitas yang diutamakan, dan menurut saya ini pendekatan sangat tepat dalam menciptakan peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja ke depan karena ekonomi kreatif menciptakan 700.000 lapangan kerja baru untuk tahun ini," ucapnya.
Karena itu, pihaknya akan menyandingkan program pesantren ini dengan program Santri Digital Preneur. Diharapkan Pesantren Ruhama Al Fajar menjadi contoh pesantren lain di sektor ekonomi kreatif.
"Sudah ada cikal bakal di beberapa wilayah tapi di Indonesia khususnya Citayam karena kita bicara mengenai subsektor fotografi dan fashion musik juga ini merupakan titik nol jadi menurut saya ini bisa layak menjadi aplifikasi dan inspirasi pesantren lain di nusantara," katanya.