Dia menuturkan, komunitas petani kecil yang dianggap akan susah berkembang dan mudah dipidana merupakan logika yang salah. Sebaliknya, petani kecil tidak perlu lagi mendaftarkan benih sepanjang digunakan bagi komunitasnya dalam area satu kabupaten.
Menurut Mentan bila sudah disebarkan level nasional, maka sudah disebut pengusaha, dan bukan lagi petani kecil.
Diskusi yang cukup hangat dan menarik ini, memberikan pemahaman yang cukup bagi para mahasiswa ditengah polemik RUU Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, selain juga diskusi seputar produksi ternak, penyakit jagung, hingga cara menangani hama tikus.
Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia Hasbi Abdullah mengapresiasi pertemuan ini. Dia pun senang bahwa Mentan tidak sulit ditemui mahasiswa. Kontrol yang baik dan konstruktif dari mahasiswa akan terus dilakukan, sebagai identitas mahasiswa dan menjaga kepekaan terhadap kondisi masyarakat petani.
"Forum dialog dan diskusi seputar isu hangat kami minta terus terbuka seperti saat ini," kata Hasbi mewakili rekan-rekannya yang langsung disambut teriakan, "Hidup Pak Menteri!"