Bahkan, ada petani yang membayar Rp3 juta untuk alat berukuran kecil. Padahal, Amran memastikan bahwa pengiriman mesin pertanian itu gratis, sesuai perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, ada pula masalah pupuk palsu yang meresahkan petani. Menurutnya, tercatat ada 27 perusahaan yang memproduksi pupuk palsu, empat di antaranya telah diserahkan ke penegak hukum.
"Ini merugikan petani kita kurang lebih Rp3,2 triliun," katanya.
Amran berharap para pelaku tidak bertanggung jawab itu dihukum seberat-beratnya. Sebab, bukan saja merugikan negara, tetapi juga para petani.