Sebelumnya, anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Tulus Abadi mengungkapkan penyebab longsornya di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) disebabkan adanya mata air baru yang hidup di bawah tanah. Dia menilai, dari sisi konstruksi sebetulnya tidak ada masalah yang cukup berkontribusi pada longsornya tol tersebut.
Namun saat konstruksi Tol Bocimi rampung, diketahui muncul mata air baru di bawah lokasi jalan tol tersebut.
"Konstruksi dijamin tidak ada masalah, tetapi yang memicu eksternal adalah ditemukannya mata air disitu, yang pada saat konstruksi memang tidak ada fenomena mata air," ujar Tulus saat ditemui iNews.id saat meninjau penyelenggaraan arus mudik di Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (5/4/2024).
Kehadiran mata air tersebut akhirnya membuat struktur tanah Tol Bocimi menjadi kurang kuat menahan beban yang ada di atasnya. Kondisi tersebut yang akhirnya membuat longsoran di ruas tol.
"Ternyata ada mata air baru yang rembes ke jalan dan menggoyang konstruksi, saya teknis tidak terlalu tahu tapi tanah itu yang menyebabkan tanah dibawa Tol Bocimi menjadi labil," ucapnya.