Keberadaan Gunung Burangrang sangat erat kaitannya dengan Sangkuriang. Diketahui, Sangkuriang adalah tokoh dari cerita rakyat yang sangat melegenda di Jawa Barat. Dia menyukai ibunya, Dayang Sumbi, dan sangat ingin menikahinya.
Meskipun mendapat penolakan dari Dayang Sumbi, Sangkuriang tetap pada pendirian, yakni meminang. Tidak menyerah begitu saja, Dayang Sumbi menantang Sangkuriang untuk membuat perahu dan telaga dalam waktu semalam. Sangkuriang menyanggupi dan langsung mengerjakannya.
Dayang Sumbi lantas menebar kain boeh rarang hasil tenunannya. Kain itu kemudian bercahaya, seakan-akan fajar sudah datang. Makhluk halus yang menjadi anak buah Sangkuriang pun pergi karena mengira hari sudah pagi. Pekerjaan itu tidak mampu diselesaikan Sangkuriang.
Konon, Gunung Burangrang adalah sisa kayu dan ranting pohon yang digunakan Sangkuriang untuk membuat perahu. Hal tersebut tetap menjadi misteri yang membuat para pendaki penasaran.
Misteri yang menyelimuti Gunung Burangrang selanjutnya dan dipercaya para pendaki adalah keberadaan segitiga bermuda. Hal itu dipercaya lantaran banyaknya kasus kecelakaan pesawat di sekitar itu. Salah satunya pesawat Cessna 172 yang jatuh pada November 2011.
Penyisiran di Gunung Burangrang didasarkan pada kesaksian warga yang melihat adanya kepulan asap putih di kawasan hutan Gunung Burangrang.