JAKARTA, iNews.id - Sekolah dan bermain merupakan hak bagi seluruh anak. Namun hal ini berbeda dengan yang dialami Firgi. Bocah berusia 9 tahun ini terkadanga harus mencari barang bekas untuk mendapatkan tambahan uang di sore hari.
Meski ayah Firgi yang bekerja sebagai seorang pemulung dan hidup dalam keterbatasan, hal ini tidak membuatnya menyerah dalam mengenyam pendidikan, namun membuat Firgi semakin terpacu untuk mengejar mimpi dan cita-citanya.
Saat ini Firgi duduk di kelas 2 SD Smart School, sekolah gratis yang menampung anak-anak prasejahtera di bawah kolong Jembatan Pluit, Jakarta Utara.
Bersama teman-temannya, Firgi mendapatkan pendidikan layak secara gratis di sekolah yang didirikan oleh Sokhizduhu Ndruru bersama ketiga rekan lainnya.
Sokhizduhu atau biasa disebut Jovin menceritakan, sekolah gratis ini dibentuk sejak 2011. Sekolah ini dibentuk atas keprihatinan Jovin dan rekannya melihat dan bertemu anak-anak yang tidak mempunyai pendidikan.
“Maka dari kami bersama rekan-rekan guru mendirikan satu tempat ini dan saya namakan Smart School dan semua anak-anak yang belajar di tempat ini gratis tidak dipungut biaya sama sekali,” kata Jovin, Jumat (5/2/2021).