Dalam buku ini, Yahya bercerita tentang awal perkenalannya dengan Gus Dur hingga didapuk menjadi juru bicara Gus Dur saat menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Yahya kerap menemani Gus Dur bertemu dengan tokoh negara bahkan pemimpin dunia.
"Gus Dur memiliki rasa humor yang luar biasa, yang memang dia asah sejak kanak-kanak, sehingga dia bisa menggunakan secara spontan dalam situasi apapun dan ketika bertemu siapa pun," kata Yahya.
AS Laksana mengaku senang saat diberikan kesempatan untuk menulis buku tersebut. Apalagi, AS Laksana juga mengaku mengidolakan sosok Gus Dur.
"Ketika kami ngobrol, saya memang pengen menulis, saya lama tidak ketemu dengan Gus Yahya, ketemu langi pas Gus Dur meninggal, nah saya memutuskan untuk membuat memoar tentang Gus Dur. Dan Gus Yahya memberikan judul Menghidupkan Kembali Gus Dur. Ini menurut saya menarik," kata dia.