JAKARTA, iNews.id – Sudah hampir tiga bulan Prof Dr Bahtiar Effendy meninggalkan kita semua. Banyak kenangan yang masih tersimpan tentang sosok intelektual kebanggaan Muhammadiyah itu sejak tutup usia pada 21 November lalu.
Hari ini, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar acara peluncuran buku berjudul “Mengenang Sang Guru Politik Prof Dr Bahtiar Effendy, MA”. Acara itu diselenggarakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.
“Bahtiar adalah sosok cendikiawan sejati dan penulis. Pendidikannya di dua dunia, tradisi pesantren dam kebebasan Barat, membawanya kepada pemaduan pendekatan doktrinal dan empirikal tentang islam dan umat islam,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin, dalam kolom testimonial di buku itu.
Dalam konteks lebih jauh, kata Din, ada keprihatinan dan obsesi dari Bahtiar Effendy tentang relasi Islam dan politik, atau; Islam dan negara di Indonesia yang dinilai tidak sesuai dengan peran dengan kesejarahan yang besar. “Menyimpan kegalauan, keprihatinan mendalam bahwa positioning umat islam secara politik itu tidak proporsional dgn peran kesejarahannya dan tidak proporsional dengan kondisi demografis bahwa umat islam adlh bagian terbesar dari bangsa ini,” ujarnya.
Din mengatakan, seharusnya Islam berada pada posisi yang sebenarnya di Indonesia. Walaupun tak harus memimpin, nilai-nilai keislaman harus diperhatikan dalam setiap kebijakan. Hal ini, kata dia, juga tak bertentangan dengan Pancasila maupun Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.