Penelitian lainnya pada 2003, dari total kebutuhan air di Pulau Jawa dan Bali sebesar 83,4 miliar meter kubik pada musim kemarau, hanya dapat dipenuhi sekitar 25,3 miliar kubik atau sekitar 66 persen. Begitu juga studi yang dilakukan Bappenas pada tahun 2007, menunjukkan hasil ketersediaan air yang ada sudah tidak mencukupi seluruh kebutuhan pada musim kemarau di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
“Jadi tidak aneh jika selama musim kemarau terjadi kekeringan, khusus di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Upaya jangka pendek yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan saat ini telah dilakukan oleh BPBD dibantu SKPD, dunia usaha dan relawan dengan mengirimkan droping air bersih melalui mobil tangki air,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/9/2018).
Hingga saat ini, BPBD Jateng dan 28 BPBD kabupaten/kota telah mendistribusikan droping air bersih lebih dari 21,4 juta liter air menggunakan mobil tangki air. Begitu juga di Jabar, BPBD mendistribusikan 4,3 juta liter air bersih, dan BPBD di Yogyakarta mendistribusikan lebih dari 6,5 juta liter air bersih.