JAKARTA, iNews.id – Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy, tidak bersedia masuk ke dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai itu untuk periode 2019-2024. Dia mengaku tidak memiliki kecocokan dengan konsep PKB lima tahun ke depan pascapelaksanaan Muktamar VI di Bali, beberapa waktu yang lalu.
Lukman mengaku semua pengurus DPP yang lama sempat diminta untuk membuat surat pernyataan bersedia menjadi pengurus. Akan tetapi, saat itu dia memilih untuk tidak bersedia. “Alasannya gak cocok saja dengan konsep lima tahun ke depan pasca-Muktamar Bali,” ungkap Lukman, kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Mantan wakil direktur bidang saksi TKN Jokowi-Ma’ruf itu pun menitipkan pesan kepada semua pengurus DPP PKB periode 2019-2024. Dia meminta kepada mereka agar bisa bekerja keras untuk PKB.
“Selamat bekerja, semoga sukses. Dan tentu harus kerja keras, terutama tidak mengecewakan ketum (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar). Karena kalau ketum tidak berkenan, sewaktu-waktu bisa diganti di tengah jalan, karena ketum sebagai mandataris tunggal,” katanya.
Nama Lukman dan Abdul Kadir Karding kini tak lagi masuk dalam struktur kepengurusan DPP PKB. Padahal, pada masa kampanye Pemilu 2019 lalu, keduanya cukup vokal tampil di media sebagai tokoh yang memperjuangkan kemenangan Jokowi-Ma’ruf.
Wakil Ketua Umum PKB Ida Fauziyah menjelaskan, Lukman dan Karding memang tidak bersedia untuk dimasukkan namanya ke dalam struktur DPP PKB. “Tidak, berarti tidak mengisi kesediaan (masuk ke dalam struktur kepengurusan DPP PKB),” kata Wakil Ketua Umum Bidang Kesra dan Perekonomian PKB, Ida Fauziyah, seusai menggelar jumpa pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (26/8/2019).