Ngabalin juga mengatakan dirinya mengetahui siapa saja pihak yang berada di balik isu ijazah palsu Jokowi. Dia menyebut ada individu-individu yang pernah datang langsung kepadanya dan menyampaikan keraguan terhadap Presiden.
"Saya tahu siapa yang berteriak di sini, berteriak di situ. Si anu, dulu pernah datang ke saya, kenapa Jokowi begini. Saya tahu semua. Makanya saya bilang tadi, orang-orang ini kan cuma dihitung jari siapa-siapa," kata Ngabalin.
Sebagai tokoh politik yang mengenal perjalanan karier Jokowi, Ngabalin menilai tidak masuk akal jika seseorang yang pernah menjabat Wali Kota Solo dua periode dan Gubernur DKI Jakarta dituduh menggunakan ijazah palsu. Apalagi, Jokowi juga menjabat Presiden selama dua periode.
Ngabalin menilai tuduhan semacam itu seharusnya tidak menjadi sarana mencari keuntungan pribadi. Dia mengingatkan kepada orang-orang yang terlibat memiliki etika dalam mencari nafkah.
"Orang itu harus punya etika dalam mencari mencari makan. Cari makan dengan gaya yang halalan toyyiban masa cari makan dengan gaya menghujat dan mencaci maki orang, gimana ceritanya," katanya.