Yudi menyadari, dengan kondisinya saat ini kemungkinan Novel tidak akan bekerja seoptimal dulu ketika matanya masih normal. Namun dirinya dan para pegawai KPK meyakini semangat penyidik andalan itu tak akan pernah padam.
”Semangat itu akan menjadi pemacu pegawai KPK untuk lebih giat memberantas korupsi. Kami akan menyambut kedatangan di hari pertamanya bekerja di lobi gedung KPK,” ujar dia.
Novel menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal seusai menjalankan salat subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat siraman air keras, kedua matanya rusak parah. Dia pun harus menjalani perawatan di rumah sakit umum Singapura. Beberapa kali operasi yang dijalaninya belum membuat kondisi mata sepupu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu pulih.
Berdasarkan diagnosis dokter, mata kiri mengalami Novel mengalami kerusakan 100 persen, sementara mata kanan 50 persen akibat air keras yang disiram ke matanya. Kendati pernah datang ke KPK sejak tragedi itu, Novel tetap harus bolak-balik mendapatkan perawatan dan operasi.
”Karena itu Wadah Pegawai memohon doa kepada seluruh rakyat Indonesia agar Novel diberikan keajaiban dalam penyembuhan matanya, “ kata Yudi.