JAKARTA, iNews.id - Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyasar Bupati Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Agus Feisal Hidayat. KPK menerima laporan masyarakat terkait transaksi dugaan suap ke penyelenggara negara yang terjadi di Buton Selatan. Setelah mendapat laporan, KPK melakukan penyelidikan tertutup dan menerjunkan tim ke Kabupaten Buton Selatan. Tim Monitor KPK juga ditugaskan melakukan penyadapan sambungan komunikasi para pihak.
Dari temuan KPK, ada penyelenggara negara dengan jabatan bupati yang diduga terlibat dalam transaksi suap. Salah satunya adalah Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat. Tim Satgas KPK langsung terbang dari Jakarta menuju Buton Selatan, Rabu (23/5/2018) sore. Agus Feisal Hidayat bersama beberapa pihak akhirnya diciduk tim KPK setelah terjadi transaksi suap.
"AFH (Agus Feisal Hidayat), Bupati Buton Selatan periode 2017-2022 dan beberapa orang sudah kita tangkap. Ada uang yang sudah kita amankan, nilainya sedang kami hitung totalnya," kata sumber internal Bidang Penindakan KPK kepada KORAN SINDO, Rabu (23/5/2018).
Dugaan transaksi suap terkait pengurusan proyek dan/atau APBD. Dugaan tersebut sedang dan terus diklarifikasi ke para pihak saat menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan awal rencananya akan berlangsung di kantor polisi setempat.
"Jadi kita pastikan dalam pemeriksaan AFH dkk. Rencana besok diterbangkan dari sana (Buton Selatan) ke Jakarta," katanya.
Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan terjadi operasi tangkap tangan oleh tim KPK di Kabupaten Buton Selatan. Hanya saja Agus tidak mau mmeberikan informasi lebih detil berapa uang sebagai barang bukti yang disita KPK.
"Betul. Tunggu konpers (konferensi pers) besok (Kamis)," kata Agus.
Nama Agus Feisal Hidayat sebenarnya cukup akrab dengan KPK. Agus pernah menjadi saksi dalam perkara suap pengurusan putusan sengketa Pilkada Buton 2011 atas hasil pemungutan suara ulang (PSU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2012.
Agus juga pernah menjadi saksi di tahap penyidikan maupun persidangan untuk mantan hakim sekaligus mantan Ketua MK M Akil Mochtar (kini terpidana seumur hidup) dan Bupati Buton, Sulawesi Tenggara Samsu Umar Abdul Samiun (kini terpidana 5 tahun penjara).
Dalam Pilkada Buton 2011, Agus menjadi salah satu pasangan calon bupati saat itu. Bahkan Agus menjadi salah satu penggugat ke MK atas putusan KPU Buton yang memenangkan Samsu Umar Abdul Samiun.