Kegiatan itu dilakukan untuk menolak bala atau roh jahat. Orang Betawi percaya, ondel-ondel bisa menangkal hal magis, misalnya cacar akan hilang setelah masyarakat mengarak ondel-ondel keliling kampung.
Namun, ada tahun 1980-an tradisi tersebut mulai ditinggalkan. Ondel-ondel digunakan untuk menambah semarak, pesta rakyat hingga hajatan dengan topeng yang gambarannya lebih manis dan bersahabat.
Pada masa gubernur siapakah ondel-ondel mulai diangkat sebagai kesenian rakyat? Jawabannya adalah pada masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin (1966-1977). Sejak saat itu, ondel-ondel menjadi seni pertunjukan rakyat yang menghibur.
Pertunjukan ondel-ondel dengan menggoyangkan badan dan kepala ke kanan dan ke kiri. Biasanya, hiburan tersebut diiringi dengan musik khas Betawi, seperti pencak Betawi, bende, ningnong, tanjidor, hingga ketimpring.
Ondel-ondel sebelumnya disebut barongan. Dikutip dari situs Kemdikbud, tak ada yang tahu asal kata barongan. Hanya mungkin, barongan berasal dari kata barengan yang artinya bareng-barengan atau sama-sama.
Jadi, sudah tahukan sejarah pada zaman dahulu ondel-ondel digunakan sebagai penolak bala kan? Semoga bisa menambah wawasan kamu ya!