JAKARTA, iNews.id - Harga telur masih terpantau tinggi, bahkan ada yang menjual dengan harga Rp30.000 per kg. Terkait hal ini, Dosen IPB dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Dr Rachmat Pambudy membeberkan penyebab kenaikan harga telur yang fantastis tersebut.
Menurut Rachmat kenaikan harga telur hingga Rp30.000 per kg dikarenakan meningkatnya permintaan konsumen jelang libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini pun dianggap lumrah terjadi.
“Hal ini terjadi hampir setiap tahun. Pernah satu waktu, telur ras itu jatuh (harganya) disebabkan oleh banyaknya usaha baru di sektor peternakan ayam ras petelur. Karena tidak adanya pengendalian produksi, pernah terjadi kekurangan stok telur yang disebabkan oleh penurunan populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar Jawa Timur,” kata dia melansir laman IPB.
Jadi, kata Rachmat, peningkatan permintaan konsumen akan berdampak pada peningkatan harga telur. Apalagi, distribusi telur yang juga panjang, tidak langsung ke konsumen juga memengaruhi harga telur.
“Dan faktor lainnya adalah telur menjadi salah satu produk yang dibagikan oleh pemerintah dalam program bantuan sosial ke masyarakat selama masa pandemi,” tutur dia.