Pakar: Kalau Debat Capres Sudah Diskenariokan, Itu Namanya TV Show

Antara
Feri Amsari. (Foto: Okezone/Sarah H)

JAKARTA, iNews.id – Pakar hukum dari Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) Padang, Feri Amsari mengingatkan, debat capres–cawapres sejatinya bukanlah sebuah acara pertunjukan televisi (TV show) yang sudah memiliki skenario. Debat kandidat, menurut dia, harusnya bisa menjadi ajang untuk mendalami wawasan dan kemampuan masing-masing pasangan calon (paslon).

“Debat capres ini fungsinya untuk menggali kapasitas paslon dalam mengurai permasalahan. Tapi kalau semua diatur dan ada skenario, namanya jadi TV show,” ujar Feri ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (13/1/2019).

Debat capres–cawapres Pemilu 2019 memiliki metode dan format debat yang berbeda dibandingkan dengan Pemilu 2014. Itu disebabkan kisi-kisi pertanyaan sudah diberikan jauh-jauh hari kepada masing-masing paslon sebelum debat digelar. Selain itu, pada debat nanti, ada kesepakatan untuk tidak membahas kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kasus korupsi secara spesifik di dalam debat.

“Debat ini digelar supaya publik bisa menilai kemampuan para calon. Tapi kalau sudah dibatasi, tentu debat akan menjadi hambar,” kata Feri.


Menurut dia, masyarakat mengharapkan para paslon dapat menjawab permasalahan pelanggaran HAM dan korupsi, namun justru permasalahan ini yang dibatasi. Dengan adanya pembahasan kasus yang dibatasi, Feri mengira publik atau calon pemilih tidak dapat melihat secara komprehensif bagaimana kapasitas para capres dalam menilai suatu masalah.

Dosen hukum tata negara itu menilai pengaturan atau format debat yang digagas sedemikian rupa pada akhirnya hanya untuk memuaskan paslon, bukan untuk memuaskan penonton yang notabene adalah masyarakat Indonesia, yang menginginkan jawaban konkret atas perkara korupsi dan HAM.

“Jadi ini seperti sia-sia kalau semua sudah diatur. Kasus-kasus spesifik tidak boleh dibahas, ini sangat aneh,” ucap Feri.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Buntut Kasus Jet Pribadi, Anggaran KPU bakal Dipelototi Komisi II DPR

Nasional
3 hari lalu

Feri Amsari: Tanpa Anak Muda, Tidak Ada Masa Depan yang Baik

Megapolitan
4 hari lalu

Mantan Kadisbud Jakarta Divonis 11 Tahun Penjara terkait Kasus Korupsi SPJ Fiktif

Nasional
7 hari lalu

Sidang Kasus Korupsi Minyak, Karen Ungkap Sewa Terminal BBM Merak Penuhi Stok Nasional

Nasional
7 hari lalu

Najelaa Shihab Disebut Ada di Grup WA Mas Menteri Core Team Nadiem, Kerap Beri Masukan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal