Doa bersama dan deklarasi untuk Ganjar-Mahfud dihadiri oleh Para Kiai Pengasuh Pondok Pesantren, Pengasuh Majelis Taklim dan Kiai Kampung dari lima Kabupaten/Kota di DIY.
Dalam memilih seorang presiden dan wakil presiden jangan hanya karena fanatik terhadap suatu golongan, tetapi harus dilihat dari kecakapan, sikap jujur, amanah merakyat dan agamis. Sebab, presiden adalah pemimpin seluruh rakyat Indonesia.
"Keduanya merupakan perpaduan dua calon yang memiliki karakter sangat bagus antara kelembutan dan ketegasan, perpaduan antara administrator yang cakap dan penegakan hukum yang kuat," jelas dia.
KH Yasin mewakili para Kiai yang hadir juga berharap agar para pejabat dan aparat untuk dapat menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilu 2024 kali ini.
Banyak indikasi yang terjadi di akar rumput menampakkan ketidaknetralitas para pejabat publik. Ini sangat berbahaya di masyarakat karena akan menyebabkan rusaknya proses demokrasi di Indonesia.
“Mari semua elemen bersatu khususnya para Kiai, Ulama, Tokoh masyarakat kita jadikan pemilu 2024 ini sebagai pesta demokrasi yang bersih, adil, jujur dan bermartabat,” tutur KH Yasin.