Sementara itu, terdapat juga kerja sama dalam penanggulangan tuberkulosis dengan National Disease Control and Prevention Administration China. TBC sendiri masih menjadi salah satu penyakit menular utama di Indonesia, dengan prevalensi yang tinggi.
“Kerja sama ini tidak hanya memperkuat deteksi dini dan akses terhadap pengobatan, tetapi juga mendorong pengembangan kapasitas laboratorium, alih teknologi diagnostik, dan peningkatan tenaga kesehatan lokal dalam menangani penyakit menular,” ucap Sri Gusni.
Kedua bentuk kerja sama ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan adaptif melalui kemitraan internasional, sekaligus memperkuat pencapaian target-target RPJMN 2025–2029 di bidang kesehatan masyarakat.
Partai Perindo menilai bahwa kerja sama ini mencerminkan bentuk diplomasi kesehatan yang proaktif dan berorientasi pada ketahanan kesehatan nasional.
Kerja sama tersebut dapat menjadi langkah penting dalam hal alih teknologi dan penguatan mutu SDM kesehatan, peningkatan kapasitas riset dan inovasi lokal, penurunan ketergantungan terhadap produk impor, serta peningkatan produksi biofarmasi dan fitofarmaka dalam negeri.