Apri menjelaskan, sistematika pengambilan keputusan di PBB tidak berhenti pada sidang umum. Meski lebih dari dua pertiga anggota PBB menyetujui resolusi, tetap ada hak veto dari anggota tetap Dewan Keamanan yang bisa menggagalkan keputusan.
"Hingga kini, dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, hanya Amerika Serikat yang menolak. Rusia, China, Inggris, dan Prancis sudah menyatakan dukungan," katanya.
Menurut Apri, tantangan inilah yang membuat langkah Indonesia semakin penting. Presiden Prabowo dengan jelas mengajak negara-negara lain melakukan negosiasi politik kepada Amerika agar pengakuan multilateral Palestina berjalan dengan baik.
Dia menegaskan pula, sikap Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto di forum dunia menunjukkan keberanian sekaligus komitmen pada perdamaian. Alumni Fakultas Hukum Universitas Jakarta itu berharap Indonesia konsisten memperjuangkan keadilan global demi martabat kemanusiaan.