Azman Asgar
Juru Bicara Milenial Partai Perindo Sulawesi Tengah
INGAT gerobak, pasti ingat Partai Perindo. Gerobak sudah menjadi brand politik Partai Perindo, secara simbolik gerobak merupakan bentuk konkret dari komitmen Perindo untuk terus mendorong perwujudan Indonesia yang sejahtera lewat skema pengembangan sektor UMKM.
Saat berkesempatan menghadiri pelatihan jubir Partai di kantor DPP Perindo Jakarta, ada dua hal yang membuat saya kagum pada pidato Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo saat memberikan sambutan, yakni Unity dan Welfare.
Dalam diskursus ekonomi politik, dua hal ini memang tidak bisa terpisahkan, bangsa dan kesejahteraan. Soal Unity adalah soal Welfare, pun sebaliknya. Kebangsaan (persatuan) tidak bisa dibangun dengan fondasi ekonomi yang timpang.
Keadilan ekonomi akan memperkokoh apa yang kita sebut dengan Unity. Ketum Hary Tanoesoedibjo paham betul apa yang menjadi dasar kebangsaan di tengah kondisi Indonesia yang sangat majemuk.
Gerobak rupanya tidak lagi sebatas simbol keberpihakan Partai Perindo, jauh dari itu ada value yang paling mulia di sana: Soal kebangsaan, kemanusiaan dan kesejahteraan.
Memang, jika merujuk data Kementerian Koperasi dan UMKM, Indonesia punya sekitar 65,4 juta UMKM. Bisa dibilang ini sektor mayoritas dari rakyat Indonesia.