Menag menambahkan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar. “Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” tuturnya.
Sebelumnya, Yaqut menyebut Kemenag bukan hadiah negara untuk umat Islam, tapi hadiah spesifik untuk NU. Karena itu wajar kalau NU memanfaatkan peluang-peluang yang ada di kementerian tersebut.
Pernyataan Gus Yaqu kemudian menuai kontroversi. Pengamat sosial keagamaan Anwar Abbas mengkritik Menag dan menyarankan Kemenag dibubarkan saja bila institusi negara itu hanya untuk satu golongan semata.