"Paus Fransiskus adalah sosok yang sangat rendah hati, beliau memperhatikan orang-orang kecil dan tersingkir. Lingkungan hidup juga sangat beliau perhatikan, itu sebabnya beliau mengambil nama Fransiskus, yang dikenal sebagai sosok damai dalam sejarah," kata Agnes.
Anastasya, warga lain yang turut hadir, merasa terharu melihat kesederhanaan Paus Fransiskus yang tiba di Indonesia dengan pesawat komersial ITA Airways, bukan dengan jet pribadi.
"Sangat mengharukan, beliau bisa saja meminta fasilitas mewah, tetapi beliau memilih untuk merakyat, sungguh-sungguh dekat dengan kita," ujar Anastasya.
Anastasya yang datang bersama anaknya, Filemon, sebenarnya berencana menghadiri misa di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), tetapi kondisi sang ibu yang tidak memungkinkan membuat mereka memilih menyambut Paus di Kedutaan Besar Vatikan.
Kunjungan ini menjadikan Paus Fransiskus sebagai Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia, setelah Paus Santo Paulus VI pada 1970 dan Paus Santo Yohanes Paulus II pada 1989.