"Belum juga PBB tentukan arah dukungan di Pilpres kok Gerindra sudah mulai 'gergaji' PBB dan Yusril. Apa panik ya menyaksikan manuver Ketua Umum PBB bang Yusril? Hehe," ujarnya.
Menurut Solihin, PBB adalah partai Islam yang sangat demokratis. Apalagi, Yusril sebagai ketua umum telah ditetapkan sebagai capres dari PBB.
"Jika tidak bisa maju capres, maka kewenangan itu sepenuhnya diserahkan ke Bang Yusril sebagai ketum untuk menentukan arah kebijakan partai terkait dengan dukungan capres," katanya.
Sebelum mengambilkan keputusan, terlebih dahulu DPP meminta pertimbangan dan masukan dari Majelis Syuro PBB. Namun, Yusril sebagai ketua umum tetap meminta masukan dari DPW dan DPC PBB se-Indonesia sebagai pertimbangan untuk menentukan arah dukungan PBB di Pilpres.
"Bang Yusril ini bukan tipe ketua umum partai yang arogan dan otoriter, walaupun dia telah diberikan wewenang penuh tapi dia tetap meminta saran dan masukan dari pengurus partai. Saran dan masukan itu yang baru akan diputuskan setelah PBB menggelar rakornas pada Januari 2019," papar Solihin.