Intimidasi tersebut, menurut Hasto, akan terus berlangsung dan mengancam jalannya demokrasi di Indonesia.
"Jadi ketika dari depan sudah ada intimidasi, di tengahnya dilakukan, di hilir dilakukan, ya mungkin ini bagi para pelakunya tanggung, sehingga terus intimidasi dilakukan," katanya.
Hasto mengatakan mesin partai diintimidasi karena solid bergerak untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dia pun menyinggung dugaan abuse of power yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mesin partai sangat solid sampai diintimidasi, kalau kita diintimidasi. Kan kita ini berhadapan dengan abuse of power dari Presiden Jokowi yang semua aspek dikerahkan. Bansosnya, instrumen hukumnya, hasilnya sudah di-setting terlebih dahulu seperti zaman orde baru, anggarannya ada automatic adjustment, itu kita hadapi," katanya.
"Lalu bagaimana dengan kemenangan di luar negeri yang tanpa bansos, tanpa intimidasi yang memberikan kemenangan bagi Ganjar-Mahfud, ini pertama kali hasil pilpres di luar negeri berbeda dengan hasil yang di dalam negeri," ujarnya.