Karena itu, dia meminta aparat dapat melakukan penyelidikan dan memblokir supaya video azan tersebut tidak semakin beredar dan meresahkan masyarakat. Selain itu, pihaknya juga mendorong Balitbang Kementerian Agama dapat segera meneliti.
"Ormas-ormas Islam perlu segera memberikan tuntunan kepada para anggota agar tetap teguh mengikuti ajaran agama Islam yang lurus," urainya.
Sebelumnya, di media sosial setidaknya ada lebih dari tiga video yang menampilkan sekelompok jemaah mengganti Azan Salat 'Hayya 'alashshalaah menjadi 'Hayya Alajihad'. Tak hanya itu, ada juga jemaah yang membawa pedang ketika salat seperti di masa Nabi melakukan perang dengan kaum kafir.
Dalam salah satu video yang diterima Okezone, setidaknya ada delapan orang yang menggelar salat jemaah dengan membawa senjata tajam (sajam) mulai dari pedang, celurit hingga bambu panjang.
Kemudian, di video kedua, ada lima orang yang melakukan salat jemaah. Mereka tampak seperti orang Agama Islam menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT. Namun ada yang berbeda, pasalnya di barisan depan sang muazin mengganti bunyi azan salat 'Hayya 'alashshalaah menjadi 'Hayya Alasjihad'.