Selain itu, ia juga menyoroti masalah pemberian vaksin HPV yang disebut legitimasi seks bebas. Padahal, hal tersebut adalah dua hal yang berbeda dan seks bebas harus dihindari karena berisiko.
“Pemberian vaksin HPV bukan berarti 100 persen terproteksi dari kanker serviks. Tetapi vaksin HPV menurunkan risiko terjadinya kanker servik secara signifikan. Sehingga, hubungan seks bebas tetap harus dihindari,” ucap dr Brahmana.
Sementara itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi HPV dan melakukan deteksi dini pap smear secara rutin bagi wanita yang telah aktif berhubungan seks hingga usia 65 tahun.