"Karena itu dalam kesempatan ini saya menyambut baik inisiatif dari Pak Menristek yang sangat agresif dan penuh antusias merespons kebutuhan lapangan yang sangat mendesak. Saya yakin produk dalam negeri ini lebih murah dan mampu bersaing," katanya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, rapid test merupakan salah satu unsur penting dalam menangani covid-19. Bambang menekankan, dengan adanya RI-GHA Covid-19 Rapid Diagnostic Test IgG/IgM ini tak lagi membuat pemerintah tak perlu mengimpor rapid test dari luar negeri.
"Di awal kita tahu semua alat rapid test harus diimpor rapid test dalam jumlah besar. Impor dalam jumlah besar itu terus terang mengganggu perasaan kami terutama juga pandangan kami di Kemenristek bahwa yang namanya Rapid test itu tentunya suatu teknologi yang bukan tidak mungkin kita kuasai," ujar Bambang.