Saat bersamaan, kata dia Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee) untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan.
“Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara,” ucapnya.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, ancaman bom tersebut awalnya diterima pilot pesawat ketika sudah terbang dari Bandara Jeddah. Pada pukul 10.55 WIB, kata dia pesawat kemudian mendarat darurat di Kualanamu.
"Ancaman diterima oleh pilot ketika pesawat sudah on air dari Bandara Jeddah. Pada pukul 10.55 WIB, pesawat sudah mendarat di Bandara Kualanamu dalam keadaan selamat," ucapnya.
Dia mengatakan, upaya pengamanan masih dilakukan hingga saat ini. Personel Komando Pasukan Gerak Cepat TNI AU bersama personel Kepolisian susah berada di lokasi. "Upaya pengamanan masih berlangsung," katanya.