Artinya, politik harus lebih banyak didorong menjadi politik insaniah dan politik robbaniyah untuk minimalisasi hoax dan ujaran kebencian Pemilu 2024.
"Politik hoax, kebencian, dan konfliktual hanya bisa tumbuh dan berkembang dalam konteks politik," ujar pengajar dari Universitas Trunojoyo Madura, Jawa Timur ini.
Sementara politik insaniah dan robbaniyah potensial akan melahirkan energi positif, mengembangkan tenggang rasa, toleran, respek, solider, dan adanya ruang menghargai liyan.
"Saya pikir modal sosial ini harus bisa dijaga semua anak bangsa, sehingga politik kita bisa meningkat marwahnya dan menjadi medium perjuangan yang hakiki," tegas Surokim.