Pengamat Ingatkan Jangan Klaim Kemenangan dari Sirekap dan Quick Count: Takutnya Kecewa

Ismet Humaedi
Ilustrasi Sirekap. (Foto: Antara)

“Jadi, klaim kemenangan sebaiknya tidak dilakukan, karena bisa jadi membuat semakin kisruh dan carut marut. Kita tunggu saja sekarang kan dari tingkat kecamatan sudah bertahap sampai ke pusat,” ucap Jeirry.

Jeirry memaparkan variabel pilpres berbeda dengan pileg. Margin error pada pilpres memang lebih sedikit karena hanya ada tiga paslon. Namun Jeirry menyarankan untuk tidak melakukan klaim kemenangan demi menghindari kekecewaan.

Rekapitulasi berjenjang, kata Jeirry, sering kali dilakukan untuk mengoreksi kekeliruan di rekapitulasi sebelumnya yang mungkin terjadi kecurangan atau pelanggaran. Maka, semakin banyak klaim kemenangan, seharusnya semakin banyak pengawalan rekapitulasi.

“Terlalu cepat melakukan klaim. Tentu suara itu masih berubah-ubah kan. Apalagi yang bersifat online kan suka berubah-ubah. Sebaiknya jangan dilakukan takutnya kecewa juga. Yang harus dilakukan adalah kita awasi bersama, kontrol bersama rekapitulasi untuk menjaga kemurnian hasil penghitungan,” ujarnya.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Sidang Sengketa Informasi, KPU Ungkap Ijazah Capres Tak Termasuk Dokumen yang Diserahkan ke ANRI

Nasional
11 hari lalu

Buntut Kasus Jet Pribadi, Anggaran KPU bakal Dipelototi Komisi II DPR

Nasional
20 hari lalu

Datangi KPU, Bonatua Silalahi Terima Salinan Ijazah Jokowi Terlegalisir Saat Nyapres 2014

Nasional
21 hari lalu

Komisi II DPR Segera Panggil KPU, Minta Penjelasan soal Sewa Private Jet

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal